AKSI KEMANUSIAAN MAPALA GREEN JUSTICE PADA ERUPSI GUNUNG MARAPI

Peristiwa Liputan dan Berita
AKSI KEMANUSIAAN MAPALA GREEN JUSTICE PADA ERUPSI GUNUNG MARAPI

Gemajustisia.com-Bencana alam erupsi Gunung Marapi di Pasie Laweh, Kec. Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar pada 3 Desember 2023 menggerakkan hati para anggota Mapala Green Justice (MGJ) untuk ikut serta melakukan evakuasi terhadap korban.

Tidak hanya anggota aktif yang turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi tersebut namun ada juga alumni. Total terdapat 6 orang yang turut serta, diantaranya 3 (tiga) orang angkatan 20, 1 (satu) orang angkatan 21, dan 2 (dua) orang alumni yang tidak ingin disebutkan namanya.

Salah satu anggota MGJ yang turun ke lapangan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya dilatarbelakangi oleh panggilan hati dan jiwa kemanusiaan, akan tetapi ada yang namanya Tim Reaksi Cepat (TRC) di MGJ yang memang akan langsung bergerak jika ada bencana alam, orang hilang, orang tenggelam dan lainnya. Selain TRC di MGJ, ada juga Forum Komunikasi Mapala (FORKOMPA) lingkup Universitas Andalas dan Politik Negeri Padang.

“Jadi setiap mapala di Unand ini bekerja sama untuk melakukan evakuasi terhadap pencarian data, pencarian korban, pengantaran logistik dan sebagainya apapun hal yang dibutuhkan untuk evakuasi atau penyelesaian korban-korban yang butuh di evakuasi” ucap narasumber yang tidak ingin namanya disebutkan saat wawancara dengan wartawan Gema Justisia, Jum’at (8/12/2023).

Anggota MGJ langsung berangkat pada hari Minggu malam dari kota Padang dan sampai di lokasi sekitar waktu subuh. Jam 7 pagi mereka langsung ikut mengevakuasi korban bersama tim gabungan baik dari SAR, BPBD, BNPB, Polisi, TNI, dan masyarakat sekitar serta gabungan mapala dari Sumbar maupun diluar Sumbar.

Kondisi gunung marapi saat itu tidak hanya erupsi satu kali ketika kejadian saja, tapi hingga hari wawancara ini dilakukanpun gunung tersebut masih erupsi. Narasumber menjelaskan bahwa kemungkinan erupsinya tidak terlalu besar atau mungkin arah angin tidak menyebabkan abu vulkanik terbang kearah posko-posko pada saat itu.

“Tetapi ada juga ketika hari kedua (Senin) ketika melakukan evakuasi, pengantaran logistik, dan juga kantong mayat dan tandu itu ditengah perjalanan ada erupsi yang cukup keras juga. Alhamdulillah itu hanya sekedar hujan pasir abu bukan sampai membahayakan" ujar anggota MGJ tersebut lebih lanjut.

Erupsi Gunung Marapi ini juga berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat di sekitarnya, karena terdapat beberapa lahan pertanian warga yang berada dekat dengan gunung Marapi tersebut. Dampaknya seperti petani yang gagal panen, dan juga tanaman yang baru tumbuh langsung layu akibat abu vulkanik gunung Marapi.

Perasaan sedih dirasakan oleh anggota MGJ saat melakukan evakuasi karena banyak nya korban erupsi, total ada 23 korban yang meninggal dunia dan salah satunya teman mapala mereka dari Universitas Negeri Padang.

Sebelum berangkat ke lokasi segala persiapan dilakukan dengan baik dari fisik sampai nonfisik. Nonfisik seperti perlengkapan yang safety mulai dari helm, senter, masker, kacamata, pakaian apparel, sepatu dan logistik.

“Kalau halangan mungkin itu tadi ya, masih terus terjadi erupsi, jadi saat evakuasi itu tidak semudah yang kita bayangkan gitu dan memakan waktu dari minggu sampai rabu, rabu baru di tutup operasi tersebut, belum lagi beberapa korban yang posisinya dekat dengan kawah sehingga tidak mudah untuk dievakuasi” jelas narasumber.

Anggota Mapala Green Justice menyampaikan harapannya kepada seluruh pendaki untuk selalu mengikuti SOP dan izin sebelum mendaki dan menjaga sikap saat diatas gunung. Serta bagi pemerintah untuk lebih teliti dan memberikan pemberitahuan jika ada siaga atau waspada.

Reporter: Saripah Rahmaini

0 Comments

Leave a Reply